Di September Dewi Hastuty SjariefMatamu kembali menampung hujan semusimLalu tandas dikedip yang janggalAku hirau pada perubahan musim di wajahmuKetika kepedihan rampung dalam sekotakBekal makan siang dan hari terlanjurDipakukan ragam rencanaKata-kata canggung dan langgam pengiring mite,Menjadi makanan penutup di warung kopi.Sementara di SeptemberOrang-orang beralih memanggil hujanSebab kemarau sewindu enggan pergi dari hatimu. Dewi Mudijiwa, 2015 5/5Dewi Hastuty Sjarief (DHS) adalah penulis puisi, pekerja seni dan aktifis perempuan Islam di Makassar. Karya puisinya termaktub dalam buku “9 Pengakuan; Seuntai kidung Mahila” (2011) diterbitkan oleh Komunitas Mahila, kumpulan puisi “Wasiat Cinta” (2013) dan kumpulan puisi perempuan Indonesia Timur: ”Isis dan Musim-musim” (2014) diterbitkan Mimbar Penyair Makassar. Baca profil DHS lebih lengkap di sini.